Facts About Cerpen Fiksi Revealed
Facts About Cerpen Fiksi Revealed
Blog Article
Menjelang Birmingham kau terbangun oleh sengatan sinar matahari yang hangat. Saat kau membuka mata, silau menyergap. Lekas kau memakai kacamata minus yang semula kau sisipkan di saku kemejamu.
Ridwan, Maulana, dan Yusuf adalah tiga sekawan yang gemar berpetualang. Kadang mereka mendaki gunung atau bahkan menembus hutan. Suatu ketika, mereka berpetualang menembus hutan Gunung Sancang yang terkenal dengan mitos macan putih.
Momon adalah kakak dari Maman yang selalu melarang adiknya untuk menunjukkan kemampuan sihirnya pada teman-temannya. Tapi karena Maman memiliki kemampuan yang lebih besar dari pada sang kakak, Maman akhirnya malah semakin menjadi-jadi dan tidak mengindahkan himbauan dari sang kakak.
Mereka malahan merasa senang kalau diberi pekerjaan rumah alias PR, Semua PR dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Pokoknya membuat para pamong guru kalau mengajar dikelas ini merasa senang. Bahkan ingin mengajar terus. Tapi jam pelajaran terbatas.
Dalam cerpen saya itu dikisahkan tentang terbunuhnya seorang lelaki kulit putih kolektor benda antik yang diam-diam menyimpan sebuah buku kuno dalam aksara dan bahasa tak dikenal.
Pada saat itu juga, muncul sebuah bukit hijau di hadapan An Li. Saudagar itu agak takut, namun ia lalu mengikuti petunjuk pertapa tua tadi. Setelah An Li mendaki, ia menemukan setangkai mawar biru yang tumbuh di tanah.
Latar yang dimaksud tidak harus kejadian yang terjadi saat itu, namun bisa juga kejadian di masa lalu (
“Nah, sekarang aku harus menghitung dulu ada berapa buaya yang datang, ayo kalian para buaya segera baris berjajar hingga ke tepi sungai di sebelah sana,” “Nanti aku akan menghitung satu persatu.”
Dipenuhi rasa penasaran, Viktor dan Budi memutuskan untuk mengikuti langkah wanita tersebut. Mereka melacak perjalanannya hingga ia berhenti di sebuah kafe. Keduanya pun mengikutinya masuk ke dalam kafe, tetapi sayangnya tidak dapat menemukan wanita tersebut.
Dia tewas dibunuh orang tak dikenal tujuh bulan sebelum dia membaca cerpen saya. Satu-satunya barang yang hilang dari Cerpen Fiksi rumahnya saat itu adalah sebuah buku tua yang sepintas tampak tak berharga dan disimpan di dalam lemari kayu antik di kamar tidurnya.
Seorang siswa laki-laki datang terlambat dengan menjinjing sepatunya. Ibu guru bertanya mengapa dia melakukan hal itu.
Pada abad ke-18, di tengah periode revolusi dan perubahan, ada seorang arkeolog berani bernama Amelia. Dia mendengar cerita tentang sebuah artefak legendaris yang diyakini memiliki kekuatan magis yang luar biasa. Artefak ini disebut “Batu Terakhir.”
Sang raja yang melihat hewan peliharaannya mengejar seekor burung, lantas mulai berlari mengejar anjing peliharaannya.
Dan yang bisa mengubahnya hanyalah orang yang membacakan mantra untuk mengubah benda menjadi batu atau Maman sendiri. Karena Ia telah berubah menjadi batu maka Ia tidak bisa mengucapkan mantra itu kembali.